Selamat Datang Para Pembaca, mari berbagi Ilmu

Thursday, 31 January 2013

LAPORAN PRAKTIKUM HORTIKULTURA TANAMAN HIAS DAN SAYURAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
1.1.1  Tanaman Hias
Buat seseorang, hobi adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa dinilai dengan uang. Orang tidak akan sayang membelanjakan puluhan bahkan ratusan juta rupiah hanya untuk memenuhi hobi mereka. Para pecinta tanaman hias juga memiliki pola pikir yang sama. Buat mereka, apalah arti uang sekian rupiah untuk mendapatkan kepuasan memiliki tanaman hias yang cantik.
Tanaman hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah, batang, bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias.
Dalam arsitektur lengkap, bentuk dan penempatan tanaman hias menjadi pertimbangan yang penting. Isu lainnya yang penting dalam tanaman hias adalah habitat alami yang disukai tumbuhan tersebut serta bentuk tajuk yang dimilikinya. Dalam pengertian ini, tanaman hias dapat mencakup pula tanaman tepi jalan serta tanaman penaung (di ruang terbuka).
Karena tanaman hias dikelompokkan berdasarkan fungsinya, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu tanaman sayuran, tanaman obat, atau tanaman buah menjadi tanaman hias, atau sebaliknya.
Itu sebabnya, pasar tanaman hias tidak pernah sepi peminat dan selalu bergerak aktif, bahkan pada saat krisis keuangan sekalipun. Industri tanaman hias selalu menggeliat karena orang tidak akan mengukur uang mereka dengan skala volume. Skala ukuran yang digunakan pecinta tanaman adalah kepuasan. Kepuasan mereka tidak akan terbayar tanpa bisa mendapatkan tanaman yang diinginkan, walaupun tanaman tersebut berharga sangat mahal.
Hal ini menyebabkan industri tanaman hias tidak pernah kehilangan peminat. Pembeli akan tetap berjubel untuk mendapatkan tanaman yang sesuai dengan selera mereka. Di sisi lain, para pengusaha tanaman juga merasa bahwa usaha ini sangat layak dan menarik untuk dikembangkan.
1.1.2  Sayuran
Sayuran merupakan komoditi yang berprospek cerah, karena dibutuhkan sehari hari dan permintaannya cenderung terus meningkat Sebagaimana jenis tanaman hortikultura lainnya, kebanyakan tanaman sayuran mempunyai nilai komersial yang cukup tinggi. Kenyataan ini dapat dipahami sebab sayuran senantiasa dikonsumsi setiap saat.
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-mayur. Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak sebelumnya, sementara yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau diuapkan, digoreng (agak jarang), atau disangrai. Sayuran berbentuk daun yang dimakan mentah disebut sebagai lalapan.
"Sayuran" merupakan bentuk turunan dari kata "sayur", komponen pendamping nasi (atau pangan pokok lainnya) yang berkuah cair atau agak kental. "Sayuran" adalah segala sesuatu yang berasal dari tumbuhan (termasuk jamur) yang ikut dimasak bersama sayur tersebut; dengan pengungkapan lain: segala sesuatu yang dapat atau layak disayur. Apabila dimakan secara segar bagian tumbuhan itu biasanya disebut lalapan.
Istilah "sayuran" tidak bersifat ilmiah. Kebanyakan sayuran adalah bagian vegetatif dari tumbuhan, terutama daun (juga beserta tangkainya). Beberapa sayuran adalah bagian tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat pula sayuran yang berasal dari organ generatif, seperti bunga (misalnya kecombrang dan turi), buah (misalnya terong dan kapri), dan biji (misalnya buncis dan kacang merah). Bagian tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah tongkol jagung. Meskipun bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat dimakan juga digolongkan sebagai sayuran.
Walaupun berkadar air tinggi, buah-buahan tidak dianggap sayur-sayuran karena biasanya dikonsumsi karena rasanya yang manis dan tidak cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat pula menjadi bagian dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah.
Sayuran dikonsumsi dengan cara yang sangat bermacam-macam, baik sebagai bagian dari menu utama maupun sebagai makanan sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran yang satu dan sayuran yang lain pun berbeda-beda, meski umumnya sayuran mengandung sedikit protein atau lemak, dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral, fiber dan karbohidrat yang bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran bahkan telah diklaim mengandung zat antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun zat anti racun.
Namun, seringkali sayuran juga mengandung racun dan antinutrients seperti α-solanin, α-chaconine, enzim inhibitor (dari cholinesterase, protease, amilase, dsb), sianida dan sianida prekursor, asam oksalat, dan banyak lagi. Tergantung pada konsentrasi, senyawa tersebut dapat mengurangi sifat dapat dimakan, nilai gizi, dan manfaat kesehatan dari diet sayuran. Cooking and/or other processing may be necessary to eliminate or reduce them. Memasak dan / atau pengolahan lainnya mungkin diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi mereka.
Melakukan diet dengan mengonsumsi jumlah sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tahap Dengan diet ini pula, dapat membantu melawan kanker dan mengurangi keropos tulang. Selain itu, dengan kita mengonsumsi zat potasium (banyak ditemui pada buah dan sayur-mayur) akan membantu mencegah terbentuknya batu ginjal.
Warna hijau yang ada pada daun sayuran berasal dari adanya pigmen klorofil (zat hijau daun). Klorofil ini dipengaruhi oleh pH (keasaman) dan berubah warna menjadi hijau olive dalam kondisi asam, dan berubah menjadi hijau cerah dalam kondisi basa. Sejumlah asam tadi dikeluarkan dari batang sayuran dalam proses memasak, khususnya bila dimasak tanpa penutup.
Warna kuning/oranye yang ada pada buah-buahan berasal dari zat yang bernama karotenoid. Dimana zat ini juga dipengaruhi oleh proses memasak yang normal atau perubahan pH (zat asam).
Warna merah/biru pada beberapa buah dan sayuran (contoh: kubis merah dan buah blackberry) adalah karen zat anthocyanin, yang mana zat ini sensitif terhadap perubahan pH. Ketika pH dalam keadaan netral, pigmen berwarna ungu, ketika terdapat asam, menjadi merah, dalam kondisi basa, menjadi biru. Pigmen ini sangat larut dalam air.
1.2.      Tujuan dan Kegunaan
1.2.1        Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui tanggap pertumbuhan tanaman Sawi, yang dimulai dari persemaian sampai penanaman hingga pemeliharaan. Anggrek, Pemindahan dari tanaman lama ke tempat yang baru dan Daun Dollar,  yang dilakukan penanaman secara stek Daun. dan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh
1.2.2        Kegunaan
Dapat mengetahui tingkat pertumbuhan tanaman, sawi, dollar dan anggrek dengan menggunakan media tanam organik serta pemberian Hormon yang dapat mengatur pertumbuhan tanaman tersebut.







BAB  II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1        Tanaman Hias
2.1.1  Anggrek
Anggrek merupakan salah satu kekayaan hayati indonesia yang panoramanya tidak kalah dengan tanaman hias lain. Anggrek tergolong famili orchidaceae, famili ini merupakan salah satu famili tanaman hias yang paling besar, paling beraneka ragam dan paling menarik. Selain itu tanaman anggrek termasuk tanaman yang mempunyai kecepatan tumbuh relatif lambat, kecepatan tumbuh berbeda-beda pada setiap jenis anggrek. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemeliharaan tanaman Anggrek yang berorientasi pada produksi bunga.
Stuktur tanaman anggrek terdiri dari akar, batang, daun dan bunga. Sifat-sifat khas tanaman dari family Orchidaceae terlihat pada karakter akar , batang, daun, bunga, buah dan bijinya. 
Klasifikasi Tanaman Anggrek :
Kerajaan                         :  Plantae
Divisi                              :  Magnoliophyta
Kelas                              :  Liliopsida
Ordo                               :  Asparagales
Famili                             :  Orchidaceae
Genus                             :  Coelogyne
Spesies                           :  Coelogyne pandurata
Nama binomial               :  Coelogyne pandurata
Bunga Anggrek merupakan jenis tanaman hias yang bunganya indah, sehingga banyak orang yang mencoba budidaya anggrek secara luas di masyarakat. Mungkin alasan lain orang melakukan budidaya anggrek karena mempunyai nilai ekonomis. Untuk jenis anggrek bermacam jenisnya ada yang namanya Vanda tricolor yang banyak di daerah Jawa Barat dan Kaliurang, ada yang namanya Vanda hookeriana yang banyak dijumpai di daerah Sumatera.
Manfaat Anggrek adalah untuk tanaman hias, selain itu juga dapat digunakan untuk kesehatan misalnya untuk diare. Bunga anggrek perlu tumbuh secara baik dan optimal sehingga diperlukan suatu syarat untuk tumbuh tanaman anggrek misalnya memperhatikan iklimnya, media tanam anggrek dan ketinggian tempatnya yang cocok.
Hal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan iklim misalnya suhu yang diperlukan, yang berkaitan dengan media tanam dapat dengan 3 jenis media tanam sedangkan ketinggian tempat yang cocok yaitu dengan memperhatikan apakah termasuk anggrek dingin atau anggrek panas. Selain syarat tumbuh di atas tanaman anggrek tentunya harus mengetahui bibit yang bagus seperti apa, cara penyemaian bibitnya bagai mana, cara memindahkannya, dan lain-lain. Bunga Anggrek seperti halnya dengan tanaman lainnya akan diserang yang namanya hama atau penyakit.
Umur tanaman anggrek berbunga, tergantung jenisnya. Umumnya tanaman angrek dewasa berbunga setelah 1-2 bulan ditanam. Tangkai bunga yang dihasilkan kira-kira 2 tangkai dengan jumlah kuntum sebanyak 20-25 kuntum pertangkai. Untuk panen bunga anggrek perlu diperhatikan, pemotongan dilakukan pada jarak 2 cm dari pangkal tangkai bunga dengan menggunakan alat potong yang bersih. Bibit anggrek yang sudah dewasa & sesudah 2 bulan tangkai bunga akan menghasilkan 2 tangkai dengan jumlah kuntum 20-25 kuntum/tangkai.
Perbanyakan tanaman Anggrek terdiri atas dua Cara, yakni 1. Perbanyakan Generatif, perbanyakan melalui biji. 2. Perbanyakan Vegetatif, umumnya menghasilkan keturunan yang sifatnya sama dengan induknya. Perbanyakan vegetatif dapat melalui : a). Pemisahan rumpun. b). Menggunakan keki. c). Menggunakan Stek. d). Kultur jaringan. Stuktur tanaman anggrek terdiri dari akar, batang, daun dan bunga. Sifat-sifat khas tanaman dari family Orchidaceae terlihat pada karakter akar , batang, daun, bunga, buah dan bijinya. 
2.1.2  Dollar (Ficus pumila L.)
Tanaman hias yang dikenal dengan nama Dolar ini cukup banyak menghiasi ruang tamu, teras rumah maupun ruangan di gedung-gedung perkantoran. Selain penampilannya yang menarik Zamiocurcas merupakan tanaman yang tahan ditempatkan di dalam ruangan selama berminggu-minggu dan perawatannya pun mudah. Tinggi maksimal tanaman ini juga cukup ideal sebagai tanaman indoor yang tidak lebih dari 75 cm.
Tanaman Dollar dapat di Klasifikasikan sebagai berikut :
Klasifikasi
Kingdom                        :  Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom                  :  Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi                   :  Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                              :  Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                              :  Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas                       :  Dilleniidae
Ordo                               :  Urticales
Famili                             :  Moraceae (suku nangka-nangkaan)
Genus                             :  Ficus
Spesies                           :  Ficus pumila L.
Zamiocurcas merupakan tanaman import yang diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1996. Walaupun sebenarnya di Indonesia sendiri sudah ada jenis lokal yaitu Zamia zamiifolia. Bedanya jenis lokal pertumbuhannya lebih cepat dan sering ditanam di taman karena lebih bersahabat dengan sinar matahari dibanding dengan Zamiocurcas jenis import. Oleh para penjual tanaman hias, kini satu batang tanaman dolar setinggi 40-75 cm dijual dengan harga berkisar antara Rp 20 ribu hingga 45 ribu. Harga ini sudah tidak terlalu mahal dibandingkan dengan ketika pertama kali datang ke Indonesia, tanaman ini dijual dengan harga berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu setiap batangnya setinggi 30-75 cm.    
Ada beberapa teknik perbanyakan yang bisa dilakukan pada tanaman ini. Yang lazim dilakukan adalah stek daun, stek batang dan pemisahan anakan. Tanaman yang sudah mencapai tinggi antara 60-75 cm biasanya akan tumbuh anakan disamping bonggolnya. Ketika anakan ini sudah mencapai tinggi ± 20-30 cm, itu berarti sudah siap untuk dipisahkan dari induknya.     
Pertumbuhan akar lebih cepat, tidak tahan sinar matahari, Tanaman dolar lebih menyukai tempat teduh seperti di dalam rumah ataupun di teras. Kalaupun diletakkan di luar rumah tanaman ini harus diberi naungan, baik itu naungan alami berupa pohon rindang, juga bisa berupa naungan buatan seperti paranet atau atap plastik transparant. Sinar matahari langsung akan menyebabkan daun-daun dolar menjadi gosong dan tidak mengkilat. Oleh karena itu tanaman ini lebih cocok sebagai tanaman indoor. (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998)
2.1.3  Anthurium (Anthurium Andraeanum)
Anthurium merupakan tanaman hias yang memiliki daya tarik melalui bentuk daun maupun bunganya yang indah, selain itu anthurium memiliki daya tarik lain yaitu harganya yang sangat mahal baik bibit maupun anakan. Walaupun dari segi pemeliharaannya sangat sulit tetapi banyak dari kalangan hobiis pecinta tanaman hias menjalani bisnis ini. Tetapi sangat sulit untuk melakukannya apabila tidak ada media yang dapat digunakan sebagai pembelajaran.
Anthurium dapat di Klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom                        :  Plantae
Divisi                              :  Magnoliophyta
Kelas                              :  Liliopsida
Ordo                               :  Alismatales
Famili                             :  Araceae
Genus                             :  Anthurium
Spesies                           :  Anthurium andraeanum
Anthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron, keladi hias, dan alokasia. dalam keluarga araceae, anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium. Tanaman ini termasuk jenis tanaman evergreen atau tidak mengenal masa dormansi. dialam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar hutan.
Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa. Tidak heran bila tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif. dimasa lalu, anthurium banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa. Konon, dipuja sebagai tanaman para raja.
Secara umum anthurium dibedakan menjadi dua yaitu jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong.
Anthurium merupakan tanaman asli dari daerah tropis yang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Di Indonesia, Anthurium telah dikenal sejak masa penjajahan Belanda sebagai tanaman introduksi. Bagi sebagian orang, Anthurium dianggap sebagai tanaman yang mudah dibudidayakan karena secara alami, Anthurium memiliki toleransi yang luas pada berbagai kondisi lahan. Namun, untuk menciptakan pertumbuhan optimal dalam kegiatan budidaya tanaman, Anthurium memerlukan perlakuan khusus. Untuk itu, dalam laporan ini akan dipaparkan mengenai budidaya Anthurium, diharapkan dapat mencapai kondisi yang sesuai dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan Anthurium secara optimal. (Fatihagriculture, 2007)
2.2        Sayuran
Sawi (Brassica juncea L.)
Sawi dapat di Klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom                        : Plantae
Divisio                            : Spermatophyta
Subdivisio                      : Angiospermae
Kelas                              : Dicotyledonae
Ordo                               : Brassicales
Famili                             : Brassicaceae                                                    
Genus                             : Brassica
Species                           : Brassica juncea L.
Tanaman sawi umumnya akar tunggang awalnya ramping, tumbuh menjadi kentara, tetapi jika dipindah tanamkan, menjadi tidak terlihat dan menghasilkan sistem perakaran yang melebar luas dan percabangan yang usangat halus, sebagian besar perkembangan akar terjadi pada kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. Tanaman sawi memiliki batang sejati pendek dan tegap terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Batang sejati bersifat tidak keras dan berwarna kehijauan atau keputih-putihan. Daun tanaman sawi berbentuk bulat atau bulat panjang (lonjong) ada yang lebar dan sempit, ada yang berkerut – kerut (keriting), tidak berbulu, berwarna hijau tua, hijau keputih – putihan sampai hijau tua.
Struktur bunga sawi terdiri dari 4 helai daun kelopak berwarna hijau, 4 helai daun mahkota berwarna kuning, 4 helai benang sari bertangkai panjang, 2 helai benang sari bertangkai pendek dan satu buah putik yang beruang 2. selam 1-2 bulan tanaman sawi dapat berbunga terus dan jumlah bunga yang dihasilkan mencapai lebih dari 500 kuntum. Tanaman sawi termasuk mudah sekali kawin silang, tetapi sukar untuk mengadakan penyerbukan sendiri. Buah-buah sawi berbentuk polong, panjang dan ramping berisi biji. Biji-bijinya bulat kecil berwarna coklat sampai kehitam-hitaman. Biji-biji inilah yang digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman sawi Biji tanaman sawi berbentuk bulat dengan ukuran yang sangat kecil. Biji tanaman sawi berwarna kehitaman, dalam 1 bunga terbentuk berpuluh-puluh biji.
Sawi dapat ditanam di dataran tinggi maupun dataran rendah. Akan tetapi, umumnya sawi diusahakan orang di dataran rendah, yaitu di pekarangan, di ladang atau disawah, jarang diusahakan di daearah pegunungan. Sawi termasuk tanaman sayuran yang tahan terhadap hujan. Sehingga, ia dapat ditanam di sepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau disediakan air yang cukup untuk penyiraman. Pada mulanya sawi dikenal sebagai sayuran daerah dingin (sub tropis, sehingga di Indonesia cocok ditanam didataran tinggi antara 1000 – 3000 m dpl yang suhu udaranya dingin dan lembab. Kisaran kelembaban antara 80 – 90%. Keadaan tanah yang dikehendaki adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, dan drainase baik dengan derajat kemasaman tanahnya (pH) berkisar antara 6-7. (Hardjowigeno, 1987).


BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1    Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Tanaman Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia, Makassar. Praktikum ini dilakukan pada  Bulan Oktober Tahun 2012, sampai bulan Desember 2012.
3.2    Alat dan Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada Praktikum ini adalah benih sawi varietas Tosakan, bibit Anggrek, stek daun Dollar, Anthurium, sebagai objek percobaan. Pupuk Kandang, Kompos, Pakis, Arang, Tanah, sebagai media tanam. Rak gabus sebagai tempat persemaian Sawi, PolyBag, ZPT (Atonik) pupuk  Daun (Gandasil D), dan Air sebagai media penyiraman.
Adapun alat yang digunakan dalam Praktikum percobaan ini adalah Pot Bunga, Mistar Untuk mengukur tanaman, Handsprayer untuk Menyiram tanaman, alat tulis menulis sebagai tempat penulisan data.
3.3     Metode Pelaksanaan
3.3.1  Anggrek
Pada praktikum kali ini pemindahan anggrek pertama-tama yang dilakukan adalah persiapan media (arang dan pakis). Setelah media selesai dipersiapkan kemudian anggrek dimasukkan kedalam pot dan kemudian disiram.
3.1.2  Dollar
Jika kita menginginkan perbanyakan dengan stek daun, maka pilihlah daun berukuran besar berkisar antara 5-10 cm. Tanam daun-daun ini dalam pot yang diberi media pakis atau serbuk sabut kelapa (cocopeat). Dalam jangka waktu 2-3 bulan maka di bawah daun-daun tersebut akan tumbuh bonggol bulat berwarna kuning yang kemudian akan menjadi tunas. Setelah itu kita masih harus menunggu lagi sekitar 4-5 bulan lagi hingga tanaman setinggi 10 cm dan bisa di pindahkah ke pot yang lebih besar.
3.1.3  Anthurium
Dalam percobaanini kami hanya Melakukan Persemaian Anthurium, dalam Persemaian, ada dua Faktor yang harus diperhatikan yaitu :
a.               Faktor Benih
Hal-hal yang harus diperhatikan agar benih mempunyai standar mutu yang baik adalah :
·         Kesehatan dan pemenuhan nutrisi untuk induk..
·         Saat panen yang tepat. Benih yang dipanen sudah masak fisiologis.Masak fisologis dicapai ketika biji sudah keluar dari tongkolnya hingga hampir jatuh.
·         Perlakuan benih. Biji Anthurium dapat segera dilakukan pembibitan setelah dipanen.
·         Biji dapat direndam terlebih dahulu sebelum disemaikan.
b.      Faktor lingkungan
Hal-hal yang harus diperhatikan agar benih dapat tumbuh dengan baik dan menjadi benih yang tumbuh seragam dan sehat adalah :
·         Media pembibitan. Media harus dalam bentuk yang lembut, sehat,dan mampu memegang air cukup lama tanpa memberikan suasana jenuh air. Pada umumnya media yang dipakai adalah saringan pakis yang lembut.
·         Suhu. Suhu yang sesuai untuk pertumbuhan bibit Anthurium adalah 28-30 C.
·         Kelembaban. Kelembaban media dapat dijaga dengan penyiraman pada siang dan sore hari dengan sprayer.
·         Cahaya. Saat perkecambahan tidak dipengaruhi oleh cahaya. Bila bibit sudah tumbuh daun, bibit dapat ditempatkan pada tempat yang terkena oleh sinar matahari.
3.1.4  Sawi
Pada Percobaan sawi hal yang pertama dilakukan adalah Persemaian. Biji sawi disemai terlebih dahulu dengan menggunakan media tanam tanah yang dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 3:1. Tempat persemaiannya adalah wadah kardus segi empat yang dilapisi dengan kertas Koran, setelah tempatnya telah siap, media tersebut dimasukkan kedalam wadah persemaian, lalu disiramkan air dan dilakukan penaburan Benih Sawi. Setelah penaburan maka persemaian tersebut disimpan ditempat yang terkena cahaya matahari.  Pemindahan tanaman dapat dilakukan setelah bibit berumur sekitar (21-28) hari. Penanaman dilakukan dengan menggunakan Polybag, dengan media sekam, pupuk kandang, tanah dan serbuk pakis, PolyBag tersebut diisi media dan dilakukan pemindahan tanaman dengan 3 tanaman dalam 1 polybag. Dan disiram secara Teratur.







4.2  Pembahasan
4.2.1  Tanaman Sayuran (Sawi)
Pengamatan pertumbuhan morfologi tanaman sawi dari 4 polybag, 2 polybag diambil sampel sebagai tanaman sawi yang subur dan 2 lagi tanaman sawi yang tidak subur. Dari hasil telihat perbedaan tinggi tanaman sawi, lebar daun dan jumlah daun. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan tanaman sawi tersebut yaitu :
Ø  Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tanaman sawi terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, sehingga ada perbedaan pada tinggi tanaman. Hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses pertumbuhan tanaman sawi yang kurang terkena cahaya matahari akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana sawi tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya sehingga perbedaan tinggi tanaman terjadi.










Ø  Faktor Suhu
Suhu yang cukup dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon tanaman sawi karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu lingkungan maka hormon tanaman sawi tidak bekerja dan terjadi perbedaan jumlah daun pada tanaman sawi
Ø  Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu. Sedangkan nutrisi pada media yang kurang mengakibatkan tanaman sawi tidak subur sehingga terlihat terjadi pebedaan lebar daun.
4.2.2  Tanaman Hias (Anggrek)
Pengamatan pertumbuhan morfologi tanaman anggrek dari 8 pot, dari hasil pengamatan perbedaan tinggi tanaman anggrek, jumlah daun dan jumlah anakan. Beberapa faktor yang menyebabkan  pertumbuhan tanaman anggrek yang diamati yaitu:
Ø   Media Tanam
Media tanam adalah bahan padat yang diperlukan tanaman anggrek untuk melekatkan akarnya supaya tanaman dapat menetap dan tidak bergerak. Sebelum digunakan sebagai media tanam, idealnya arang dipecah menjadi potongan-potongan kecil terlebih dahulu sehingga memudahkan dalam penempatan di dalam pot. Ukuran pecahan arang ini sangat bergantung pada wadah yang digunakan untuk menanam serta jenis tanaman yang akan ditanam. Untuk mengisi wadah yang memiliki diameter 15 cm atau lebih, umumnya digunakan pecahan arang yang berukuran panjang 3 cm, lebar 2-3 cm, dengan ketebalan 2-3 cm. Untuk wadah (pot) yang lebih kecil, ukuran pecahan arang juga harus lebih kecil  agar dalam perkembangan anakan dari tanaman anggrek.

Ø   Intensitas Cahaya
Cahaya memberikan peran utama terhadap pembentukan karbohidrat pada proses fotosintesis, dan pembongkaran karbohidrat pada proses respirasi yang akan menghasilkan energi yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman anggrek. Kekurangan intensitas cahaya  akan mempengaruhi pertumbuhan anggrek sehingga seperti pada tabel 2 terjadi pertumbuhan jumlah daun.
Ø   Kelembapan udara
Kelembaban udara adalah jumlah uap air yang terkandung di udara (RH) Relatif Umidity. Umumnya semakin tinggi temperatur mengakibatkan penguapan yang tinggi, sehingga kelembaban udara juga ikut tinggi. Pada budidaya anggrek sebagian besar jenis anggrek menginginkan kelembaban minimal 60%. Anggrek yang berada dikelembaban yang terlalu rendah akan mengalami penguapan yang berlebih, sehingga terjadi dehidrasi. Biasanya ditunjukkan dengan permukaan daun anggrek atau Bulb yang mengerut kekuningan.
Ø   Temperatur
Temperetur berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembungaan anggrek. Setiap anggrek memiliki penyesuaian tertentu terhadap temperatur sekitarnya. Dan akan mempengaruhi pertumbuhannya, baik pertumbuhan vegetatif maupun pertumbuhan generatif. Misalnya dendrobium sangat sesuai ditanam ditemperatur siang antara 28 - 32 oC dan bila di budidayakan di kisaran temperatur 22 - 24 oC maka akan mengalami kemunduran berbunga. Phalaenopsis menghendaki suhu yang optimal antara 18 - 24 oC. Bila di budidayakan di daerah panas akan dominan pada pertumbuhan vegetatif,  dan kualitas bunga akan jelek.
Ø   Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara memegang peranan penting dalam pertukaran O2 dan CO2 dilingkungan. Selain itu sirkulasi udara juga berfungsi mengendalikan kondisi kelembaban udara. Anggrek, bila di budidayakan pada tempat dengan sirkulasi udara yang kurang baik, akan mengalami kelambaban pertumbuhan dan pembungaan, dan lebih rentan terhadap serangan penyakit.
4.2.3  Stek daun (Dolar)
Pengamatan pertumbuhan stek daun tanaman daun dolar sejumlah 46 helai daun dari 46 helai stek daun dolar yang tersisa untuk bisa hidup sebanyak 24 helai daun pada pengamatan terakhir. Dari hasil di ketahui gagal atau matinya stek daun dolar di akibatkan karena terjadi penggosongan pada daun yang di akibatkan terkena matahari langsung karena daun dolar tidak tahan sinar matahari, tanaman dolar lebih menyukai tempat teduh.
Sinar matahari langsung akan menyebabkan daun-daun dolar menjadi gosong dan tidak mengkilat. Oleh karena itu tanaman ini lebih cocok sebagai tanaman indoor. Walaupun tanaman ini tidak tahan terhadap sinar matahari secara langsung, namun jika di letakkan di dalam ruangan, alangkah baiknya minimal seminggu sekali tanaman ini di keluarkan di tempat yang masih ada dinaungi.








BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1    Kesimpulan
Dari Praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
a.       Tanaman anggrek, pertumbuhan morfologi tanaman anggrek dari 8 pot, dari hasil pengamatan perbedaan tinggi tanaman anggrek, jumlah daun dan jumlah anakan. Beberapa faktor yang menyebabkan  pertumbuhan tanaman anggrek yang diamati yaitu: Media tanam, Intensitas cahaya, Kelembapan udara, Temperatur, Sirkulasi udara,
b.      Daun dollar, gagal atau matinya stek daun dolar di akibatkan karena terjadi penggosongan pada daun yang di akibatkan terkena matahari langsung karena daun dolar tidak tahan sinar matahari, tanaman dolar lebih menyukai tempat teduh. Sinar matahari langsung akan menyebabkan daun-daun dolar menjadi gosong dan tidak mengkilat. Oleh karena itu tanaman ini lebih cocok sebagai tanaman indoor. Walaupun tanaman ini tidak tahan terhadap sinar matahari secara langsung.
c.       Pertumbuhan morfologi tanaman sawi dari 4 polybag, 2 polybag diambil sampel sebagai tanaman sawi yang subur dan 2 lagi tanaman sawi yang tidak subur. Dari hasil telihat perbedaan tinggi tanaman sawi, lebar daun dan jumlah daun. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan tanaman sawi tersebut yaitu :  Faktor cahaya, Faktor suhu, Faktor air dan Nutrisi.
5.2    Saran
Sebaiknya praktikum kali ini dilaksanakan di Green House ini dikarenakan tanaman yang ditanam tidak membutuhkan intensitas cahaya matahari yang terlalu tinggi

No comments:

Post a Comment