BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
1.1.1 Tanaman Hias
Buat seseorang, hobi adalah sesuatu
yang tidak akan pernah bisa dinilai dengan uang. Orang tidak akan sayang
membelanjakan puluhan bahkan ratusan juta rupiah hanya untuk memenuhi hobi
mereka. Para pecinta tanaman hias
juga memiliki pola pikir yang sama. Buat mereka, apalah arti uang sekian rupiah
untuk mendapatkan kepuasan memiliki tanaman hias yang cantik.
Tanaman
hias mencakup
semua tumbuhan, baik
berbentuk merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai
komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau sebagai komponen karangan bunga. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai
tanaman hias. Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari
pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian
yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang
dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah, batang, bahkan pepagan dapat
menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting tumbuhan
yang mengeluarkan aroma segar dapat
diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai
tanaman hias.
Dalam arsitektur lengkap,
bentuk dan penempatan tanaman hias menjadi pertimbangan yang penting. Isu
lainnya yang penting dalam tanaman hias adalah habitat alami yang disukai
tumbuhan tersebut serta bentuk tajuk yang dimilikinya. Dalam pengertian
ini, tanaman hias dapat mencakup pula tanaman tepi jalan serta tanaman penaung
(di ruang terbuka).
Karena tanaman hias dikelompokkan
berdasarkan fungsinya, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu tanaman sayuran,
tanaman obat, atau tanaman buah menjadi tanaman hias, atau sebaliknya.
Itu sebabnya, pasar tanaman hias
tidak pernah sepi peminat dan selalu bergerak aktif, bahkan pada saat krisis
keuangan sekalipun. Industri tanaman hias selalu menggeliat karena orang tidak
akan mengukur uang mereka dengan skala volume. Skala ukuran yang digunakan
pecinta tanaman adalah kepuasan. Kepuasan mereka tidak akan terbayar tanpa bisa
mendapatkan tanaman yang diinginkan, walaupun tanaman tersebut berharga sangat
mahal.
Hal ini menyebabkan industri tanaman hias tidak pernah kehilangan peminat.
Pembeli akan tetap berjubel untuk mendapatkan tanaman yang sesuai dengan selera
mereka. Di sisi lain, para pengusaha tanaman juga merasa bahwa usaha ini sangat
layak dan menarik untuk dikembangkan.
1.1.2 Sayuran
Sayuran merupakan komoditi yang
berprospek cerah, karena dibutuhkan sehari hari dan permintaannya cenderung
terus meningkat Sebagaimana jenis tanaman hortikultura lainnya, kebanyakan tanaman
sayuran mempunyai nilai komersial yang cukup tinggi. Kenyataan ini dapat
dipahami sebab sayuran senantiasa
dikonsumsi setiap saat.
Sayuran merupakan
sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya
mengandung kadar air tinggi dan
dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Sebutan
untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-mayur.
Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak sebelumnya, sementara
yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau diuapkan, digoreng (agak jarang),
atau disangrai. Sayuran berbentuk daun yang dimakan
mentah disebut sebagai lalapan.
"Sayuran" merupakan bentuk turunan dari kata
"sayur",
komponen pendamping nasi (atau pangan pokok lainnya) yang berkuah cair atau
agak kental. "Sayuran" adalah segala sesuatu yang berasal dari
tumbuhan (termasuk jamur) yang ikut dimasak bersama sayur tersebut; dengan
pengungkapan lain: segala sesuatu yang dapat atau layak disayur. Apabila
dimakan secara segar bagian tumbuhan itu biasanya disebut lalapan.
Istilah "sayuran" tidak bersifat ilmiah.
Kebanyakan sayuran adalah bagian vegetatif dari tumbuhan, terutama daun (juga beserta
tangkainya). Beberapa sayuran adalah bagian tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel, kentang, dan lobak. Terdapat pula
sayuran yang berasal dari organ generatif, seperti bunga (misalnya kecombrang dan turi), buah (misalnya terong dan kapri), dan biji (misalnya buncis dan kacang merah). Bagian
tumbuhan lainnya yang juga dianggap sayuran adalah tongkol jagung. Meskipun
bukan tumbuhan, bagian jamur yang dapat
dimakan juga digolongkan sebagai sayuran.
Walaupun berkadar air tinggi, buah-buahan tidak dianggap
sayur-sayuran karena biasanya dikonsumsi karena rasanya yang manis dan tidak
cocok untuk disayur. Beberapa sayuran dapat pula menjadi bagian dari sumber pengobatan, bumbu masak, atau rempah-rempah.
Sayuran dikonsumsi dengan cara yang sangat
bermacam-macam, baik sebagai bagian dari menu utama maupun sebagai makanan
sampingan. Kandungan nutrisi antara sayuran yang satu dan sayuran yang lain pun
berbeda-beda, meski umumnya sayuran mengandung sedikit protein atau lemak,
dengan jumlah vitamin, provitamin, mineral, fiber dan karbohidrat yang
bermacam-macam. Beberapa jenis sayuran bahkan telah diklaim mengandung zat
antioksidan, antibakteri, antijamur, maupun zat anti racun.
Namun, seringkali sayuran juga mengandung racun dan
antinutrients seperti α-solanin, α-chaconine, enzim inhibitor
(dari cholinesterase, protease, amilase, dsb), sianida dan sianida prekursor,
asam oksalat, dan banyak lagi. Tergantung pada konsentrasi, senyawa tersebut
dapat mengurangi sifat dapat dimakan,
nilai gizi, dan manfaat kesehatan dari diet sayuran. Cooking and/or other processing may be necessary to eliminate or reduce
them. Memasak dan / atau pengolahan lainnya mungkin diperlukan untuk
menghilangkan atau mengurangi mereka.
Melakukan diet dengan mengonsumsi jumlah sayuran dan
buah-buahan yang cukup dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes
tahap Dengan diet ini pula, dapat membantu melawan kanker dan mengurangi
keropos tulang. Selain itu, dengan kita mengonsumsi zat potasium (banyak
ditemui pada buah dan sayur-mayur) akan membantu mencegah terbentuknya batu
ginjal.
Warna hijau yang ada pada daun sayuran berasal dari
adanya pigmen klorofil (zat hijau daun). Klorofil ini dipengaruhi oleh pH
(keasaman) dan berubah warna menjadi hijau olive dalam kondisi asam, dan
berubah menjadi hijau cerah dalam kondisi basa. Sejumlah asam tadi dikeluarkan
dari batang sayuran dalam proses memasak, khususnya bila dimasak tanpa penutup.
Warna kuning/oranye yang ada pada buah-buahan berasal
dari zat yang bernama karotenoid. Dimana zat ini juga dipengaruhi oleh proses
memasak yang normal atau perubahan pH (zat asam).
Warna merah/biru pada beberapa buah dan sayuran (contoh:
kubis merah dan buah blackberry) adalah karen zat anthocyanin, yang mana zat
ini sensitif terhadap perubahan pH. Ketika pH dalam keadaan netral, pigmen
berwarna ungu, ketika terdapat asam, menjadi merah, dalam kondisi basa, menjadi
biru. Pigmen ini sangat larut dalam air.
1.2.
Tujuan
dan Kegunaan
1.2.1
Tujuan
Adapun
tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui tanggap pertumbuhan tanaman Sawi,
yang dimulai dari persemaian sampai penanaman hingga pemeliharaan. Anggrek,
Pemindahan dari tanaman lama ke tempat yang baru dan Daun Dollar, yang dilakukan penanaman secara stek Daun.
dan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh
1.2.2
Kegunaan
Dapat mengetahui tingkat pertumbuhan tanaman, sawi,
dollar dan anggrek dengan menggunakan media tanam organik serta pemberian
Hormon yang dapat mengatur pertumbuhan tanaman tersebut.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Tanaman
Hias
2.1.1 Anggrek
Anggrek merupakan salah satu kekayaan
hayati indonesia yang panoramanya tidak kalah dengan tanaman hias lain. Anggrek
tergolong famili orchidaceae, famili
ini merupakan salah satu famili tanaman hias yang paling besar, paling beraneka
ragam dan paling menarik. Selain itu tanaman anggrek termasuk tanaman yang
mempunyai kecepatan tumbuh relatif lambat, kecepatan tumbuh berbeda-beda pada
setiap jenis anggrek. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemeliharaan tanaman
Anggrek yang berorientasi pada produksi bunga.
Stuktur
tanaman anggrek terdiri dari akar, batang, daun dan bunga. Sifat-sifat khas
tanaman dari family Orchidaceae terlihat pada karakter akar , batang, daun,
bunga, buah dan bijinya.
Klasifikasi
Tanaman Anggrek :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Orchidaceae
Genus : Coelogyne
Spesies : Coelogyne pandurata
Nama binomial :
Coelogyne pandurata
Bunga
Anggrek merupakan jenis tanaman hias yang bunganya indah, sehingga banyak orang
yang mencoba budidaya anggrek secara luas di masyarakat. Mungkin
alasan lain orang melakukan budidaya anggrek karena mempunyai nilai ekonomis.
Untuk jenis anggrek bermacam jenisnya ada yang namanya Vanda tricolor yang banyak di daerah Jawa Barat dan Kaliurang, ada
yang namanya Vanda hookeriana yang
banyak dijumpai di daerah Sumatera.
Manfaat
Anggrek adalah untuk tanaman hias, selain itu juga dapat digunakan untuk
kesehatan misalnya untuk diare. Bunga anggrek perlu tumbuh secara baik dan
optimal sehingga diperlukan suatu syarat untuk tumbuh tanaman anggrek misalnya
memperhatikan iklimnya, media tanam anggrek dan ketinggian tempatnya yang
cocok.
Hal
yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan iklim misalnya suhu yang
diperlukan, yang berkaitan dengan media tanam dapat dengan 3 jenis media tanam
sedangkan ketinggian tempat yang cocok yaitu dengan memperhatikan apakah
termasuk anggrek dingin atau anggrek panas. Selain syarat tumbuh di atas
tanaman anggrek tentunya harus mengetahui bibit yang bagus seperti apa, cara
penyemaian bibitnya bagai mana, cara memindahkannya, dan lain-lain. Bunga
Anggrek seperti halnya dengan tanaman lainnya akan diserang yang namanya hama
atau penyakit.
Umur
tanaman anggrek berbunga, tergantung jenisnya. Umumnya tanaman angrek dewasa
berbunga setelah 1-2 bulan ditanam. Tangkai bunga yang dihasilkan kira-kira 2
tangkai dengan jumlah kuntum sebanyak 20-25 kuntum pertangkai. Untuk panen bunga
anggrek perlu diperhatikan, pemotongan dilakukan pada jarak 2 cm dari pangkal
tangkai bunga dengan menggunakan alat potong yang bersih. Bibit anggrek yang
sudah dewasa & sesudah 2 bulan tangkai bunga akan menghasilkan 2 tangkai dengan
jumlah kuntum 20-25 kuntum/tangkai.
Perbanyakan tanaman Anggrek terdiri atas
dua Cara, yakni 1. Perbanyakan Generatif, perbanyakan melalui biji. 2.
Perbanyakan Vegetatif, umumnya menghasilkan keturunan yang sifatnya sama dengan
induknya. Perbanyakan vegetatif dapat melalui : a). Pemisahan rumpun. b).
Menggunakan keki. c). Menggunakan Stek. d). Kultur jaringan. Stuktur tanaman anggrek terdiri dari
akar, batang, daun dan bunga. Sifat-sifat khas tanaman dari family Orchidaceae
terlihat pada karakter akar , batang, daun, bunga, buah dan bijinya.
2.1.2 Dollar (Ficus pumila L.)
Tanaman hias yang dikenal dengan
nama Dolar ini cukup banyak menghiasi ruang tamu, teras rumah maupun ruangan di
gedung-gedung perkantoran. Selain penampilannya yang menarik Zamiocurcas merupakan tanaman yang tahan
ditempatkan di dalam ruangan selama berminggu-minggu dan perawatannya pun
mudah. Tinggi maksimal tanaman ini juga cukup ideal sebagai tanaman indoor yang
tidak lebih dari 75 cm.
Tanaman Dollar dapat di
Klasifikasikan sebagai berikut :
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Genus : Ficus
Spesies :
Ficus pumila L.
Zamiocurcas
merupakan tanaman import yang diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1996.
Walaupun sebenarnya di Indonesia sendiri sudah ada jenis lokal yaitu Zamia zamiifolia. Bedanya jenis lokal
pertumbuhannya lebih cepat dan sering ditanam di taman karena lebih bersahabat
dengan sinar matahari dibanding dengan Zamiocurcas
jenis import. Oleh para penjual tanaman hias, kini satu batang tanaman dolar
setinggi 40-75 cm dijual dengan harga berkisar antara Rp 20 ribu hingga 45
ribu. Harga ini sudah tidak terlalu mahal dibandingkan dengan ketika pertama
kali datang ke Indonesia, tanaman ini dijual dengan harga berkisar antara Rp 50
ribu hingga Rp 100 ribu setiap batangnya setinggi 30-75 cm.
Ada beberapa teknik perbanyakan
yang bisa dilakukan pada tanaman ini. Yang lazim dilakukan adalah stek daun,
stek batang dan pemisahan anakan. Tanaman yang sudah mencapai tinggi antara
60-75 cm biasanya akan tumbuh anakan disamping bonggolnya. Ketika anakan ini
sudah mencapai tinggi ± 20-30 cm, itu berarti sudah siap untuk dipisahkan dari
induknya.
Pertumbuhan akar lebih cepat, tidak tahan sinar
matahari, Tanaman dolar lebih menyukai tempat teduh seperti di dalam rumah
ataupun di teras. Kalaupun diletakkan di luar rumah tanaman ini harus diberi
naungan, baik itu naungan alami berupa pohon rindang, juga bisa berupa naungan
buatan seperti paranet atau atap plastik transparant. Sinar matahari langsung
akan menyebabkan daun-daun dolar menjadi gosong dan tidak mengkilat. Oleh
karena itu tanaman ini lebih cocok sebagai tanaman indoor. (Rubatzky dan
Yamaguchi, 1998)
2.1.3 Anthurium (Anthurium Andraeanum)
Anthurium
merupakan tanaman hias yang memiliki daya tarik melalui bentuk daun maupun
bunganya yang indah, selain itu anthurium memiliki daya tarik lain yaitu
harganya yang sangat mahal baik bibit maupun anakan. Walaupun dari segi
pemeliharaannya sangat sulit tetapi banyak dari kalangan hobiis pecinta tanaman
hias menjalani bisnis ini. Tetapi sangat sulit untuk melakukannya apabila tidak
ada media yang dapat digunakan sebagai pembelajaran.
Anthurium dapat di Klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Genus : Anthurium
Spesies : Anthurium andraeanum
Anthurium
termasuk tanaman dari keluarga Araceae.
Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer
semacam aglaonema, philodendron,
keladi
hias,
dan alokasia.
dalam keluarga araceae, anthurium
adalah genus
dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota
marga anthurium. Tanaman ini termasuk jenis tanaman evergreen atau tidak
mengenal masa dormansi.
dialam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit
dengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial
di dasar hutan.
Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk
daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua
dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman
ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa. Tidak heran
bila tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif. dimasa lalu, anthurium
banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa.
Konon, dipuja sebagai tanaman para raja.
Secara umum anthurium dibedakan menjadi dua yaitu
jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun memiliki daya
pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium
bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid
maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong.
Anthurium merupakan tanaman asli dari daerah tropis yang telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Di Indonesia, Anthurium telah dikenal sejak masa
penjajahan Belanda sebagai tanaman introduksi. Bagi sebagian orang,
Anthurium dianggap sebagai tanaman yang mudah dibudidayakan karena secara alami, Anthurium memiliki toleransi
yang luas pada berbagai kondisi lahan. Namun, untuk menciptakan
pertumbuhan optimal dalam kegiatan budidaya
tanaman, Anthurium memerlukan perlakuan khusus. Untuk itu, dalam laporan
ini akan dipaparkan mengenai budidaya Anthurium, diharapkan dapat mencapai
kondisi yang sesuai dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan Anthurium secara
optimal. (Fatihagriculture, 2007)
2.2
Sayuran
Sawi (Brassica juncea L.)
Sawi dapat di Klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio :
Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Brassicales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Species : Brassica juncea L.
Tanaman sawi umumnya akar tunggang awalnya ramping, tumbuh menjadi kentara,
tetapi jika dipindah tanamkan, menjadi tidak terlihat dan menghasilkan sistem
perakaran yang melebar luas dan percabangan yang usangat halus, sebagian besar
perkembangan akar terjadi pada kedalaman 30 cm dari permukaan tanah. Tanaman
sawi memiliki batang sejati pendek dan tegap terletak pada bagian dasar yang
berada di dalam tanah. Batang sejati bersifat tidak keras dan berwarna kehijauan
atau keputih-putihan. Daun tanaman sawi berbentuk bulat atau bulat panjang
(lonjong) ada yang lebar dan sempit, ada yang berkerut – kerut (keriting),
tidak berbulu, berwarna hijau tua, hijau keputih – putihan sampai hijau tua.
Struktur bunga sawi terdiri dari 4 helai daun
kelopak berwarna hijau, 4 helai daun mahkota berwarna kuning, 4 helai benang
sari bertangkai panjang, 2 helai benang sari bertangkai pendek dan satu buah
putik yang beruang 2. selam 1-2 bulan tanaman sawi dapat berbunga terus dan jumlah
bunga yang dihasilkan mencapai lebih dari 500 kuntum. Tanaman sawi termasuk
mudah sekali kawin silang, tetapi sukar untuk mengadakan penyerbukan sendiri. Buah-buah
sawi berbentuk polong, panjang dan ramping berisi biji. Biji-bijinya bulat
kecil berwarna coklat sampai kehitam-hitaman. Biji-biji inilah yang digunakan
sebagai bahan perbanyakan tanaman sawi Biji tanaman sawi berbentuk bulat dengan
ukuran yang sangat kecil. Biji tanaman sawi berwarna kehitaman, dalam 1 bunga
terbentuk berpuluh-puluh biji.
Sawi dapat ditanam di dataran tinggi maupun dataran
rendah. Akan tetapi, umumnya sawi diusahakan orang di dataran rendah, yaitu di
pekarangan, di ladang atau disawah, jarang diusahakan di daearah pegunungan.
Sawi termasuk tanaman sayuran yang tahan terhadap hujan. Sehingga, ia dapat
ditanam di sepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau disediakan air yang
cukup untuk penyiraman. Pada mulanya sawi dikenal sebagai sayuran daerah dingin
(sub tropis, sehingga di Indonesia cocok ditanam didataran tinggi antara 1000 –
3000 m dpl yang suhu udaranya dingin dan lembab. Kisaran kelembaban antara 80 –
90%. Keadaan tanah yang dikehendaki adalah tanah gembur, banyak mengandung
humus, dan drainase baik dengan derajat kemasaman tanahnya (pH) berkisar antara
6-7. (Hardjowigeno, 1987).
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium
Tanaman Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
Praktikum ini dilakukan pada Bulan Oktober
Tahun 2012, sampai bulan Desember 2012.
3.2 Alat
dan Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada Praktikum
ini adalah benih sawi varietas Tosakan, bibit Anggrek, stek daun Dollar,
Anthurium, sebagai objek percobaan. Pupuk Kandang, Kompos, Pakis, Arang, Tanah,
sebagai media tanam. Rak gabus sebagai tempat persemaian Sawi, PolyBag, ZPT (Atonik)
pupuk Daun (Gandasil D), dan Air sebagai
media penyiraman.
Adapun alat yang digunakan dalam Praktikum
percobaan ini adalah Pot Bunga, Mistar Untuk mengukur tanaman, Handsprayer untuk
Menyiram tanaman, alat tulis menulis sebagai tempat penulisan data.
3.3 Metode
Pelaksanaan
3.3.1 Anggrek
Pada praktikum kali ini pemindahan
anggrek pertama-tama yang dilakukan adalah persiapan media (arang dan pakis).
Setelah media selesai dipersiapkan kemudian anggrek dimasukkan kedalam pot dan
kemudian disiram.
3.1.2 Dollar
Jika
kita menginginkan perbanyakan dengan stek daun, maka pilihlah daun berukuran
besar berkisar antara 5-10 cm. Tanam daun-daun ini dalam pot yang diberi media
pakis atau serbuk sabut kelapa (cocopeat). Dalam jangka waktu 2-3 bulan maka di
bawah daun-daun tersebut akan tumbuh bonggol bulat berwarna kuning yang
kemudian akan menjadi tunas. Setelah itu kita masih harus menunggu lagi sekitar
4-5 bulan lagi hingga tanaman setinggi 10 cm dan bisa di pindahkah ke pot yang
lebih besar.
3.1.3 Anthurium
Dalam percobaanini kami hanya Melakukan
Persemaian Anthurium, dalam Persemaian, ada dua Faktor yang harus
diperhatikan yaitu :
a.
Faktor Benih
Hal-hal yang harus diperhatikan agar benih mempunyai
standar mutu yang baik adalah :
·
Kesehatan dan pemenuhan nutrisi untuk induk..
·
Saat panen yang tepat. Benih yang dipanen sudah masak
fisiologis.Masak fisologis dicapai ketika biji sudah keluar dari tongkolnya hingga
hampir jatuh.
·
Perlakuan benih. Biji Anthurium dapat segera dilakukan pembibitan setelah dipanen.
·
Biji
dapat direndam terlebih dahulu sebelum
disemaikan.
b. Faktor
lingkungan
Hal-hal yang harus diperhatikan agar benih dapat tumbuh
dengan baik dan menjadi benih yang tumbuh seragam dan sehat adalah :
·
Media pembibitan. Media harus dalam bentuk yang lembut,
sehat,dan mampu memegang air cukup lama tanpa memberikan suasana jenuh air.
Pada umumnya media yang dipakai adalah saringan pakis yang lembut.
·
Suhu. Suhu yang sesuai untuk pertumbuhan bibit Anthurium
adalah 28-30 C.
·
Kelembaban. Kelembaban media dapat dijaga dengan
penyiraman pada siang dan sore hari dengan sprayer.
·
Cahaya. Saat perkecambahan tidak dipengaruhi oleh
cahaya. Bila bibit sudah tumbuh daun, bibit dapat ditempatkan pada tempat yang
terkena oleh sinar matahari.
3.1.4 Sawi
Pada Percobaan sawi hal yang
pertama dilakukan adalah Persemaian. Biji sawi disemai terlebih dahulu
dengan menggunakan media tanam tanah yang dicampur pupuk kandang dengan
perbandingan 3:1. Tempat persemaiannya adalah wadah kardus segi empat yang
dilapisi dengan kertas Koran, setelah tempatnya telah siap, media tersebut
dimasukkan kedalam wadah persemaian, lalu disiramkan air dan dilakukan
penaburan Benih Sawi. Setelah penaburan maka persemaian tersebut disimpan
ditempat yang terkena cahaya matahari. Pemindahan
tanaman dapat dilakukan setelah bibit berumur sekitar (21-28) hari. Penanaman
dilakukan dengan menggunakan Polybag, dengan media sekam, pupuk kandang, tanah
dan serbuk pakis, PolyBag tersebut diisi media dan dilakukan pemindahan tanaman
dengan 3 tanaman dalam 1 polybag. Dan disiram secara Teratur.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tanaman Sayuran (Sawi)
Pengamatan pertumbuhan morfologi
tanaman sawi dari 4 polybag, 2 polybag diambil sampel sebagai tanaman sawi yang
subur dan 2 lagi tanaman sawi yang tidak subur. Dari hasil telihat perbedaan
tinggi tanaman sawi, lebar daun dan jumlah daun. Beberapa faktor yang
menyebabkan perbedaan pertumbuhan tanaman sawi tersebut yaitu :
Ø Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tanaman sawi terutama sebagai energi
yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam
proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai
penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, sehingga ada perbedaan pada
tinggi tanaman. Hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke
bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses pertumbuhan tanaman
sawi yang kurang terkena cahaya matahari akan menyebabkan terjadinya etiolasi
dimana sawi tumbuh lebih panjang namun tidak subur pertumbuhannya sehingga
perbedaan tinggi tanaman terjadi.
Ø Faktor Suhu
Suhu yang
cukup dapat mengoptimalkan kerja hormon-hormon tanaman sawi karena kerja
enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu
lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu lingkungan maka hormon tanaman sawi
tidak bekerja dan terjadi perbedaan jumlah daun pada tanaman sawi
Ø Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya
reaksi kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu.
Sedangkan nutrisi pada media yang kurang mengakibatkan tanaman sawi tidak subur
sehingga terlihat terjadi pebedaan lebar daun.
4.2.2 Tanaman Hias (Anggrek)
Pengamatan pertumbuhan morfologi
tanaman anggrek dari 8 pot, dari hasil pengamatan perbedaan tinggi tanaman
anggrek, jumlah daun dan jumlah anakan. Beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan tanaman anggrek yang diamati
yaitu:
Ø Media
Tanam
Media tanam adalah bahan padat yang diperlukan tanaman
anggrek untuk melekatkan akarnya supaya tanaman dapat menetap dan tidak
bergerak. Sebelum digunakan sebagai media tanam, idealnya arang dipecah menjadi
potongan-potongan kecil terlebih dahulu sehingga memudahkan dalam penempatan di
dalam pot. Ukuran pecahan arang ini sangat bergantung pada wadah yang digunakan
untuk menanam serta jenis tanaman yang akan ditanam. Untuk mengisi wadah yang
memiliki diameter 15 cm atau lebih, umumnya digunakan pecahan arang yang berukuran
panjang 3 cm, lebar 2-3 cm, dengan ketebalan 2-3 cm. Untuk wadah (pot) yang
lebih kecil, ukuran pecahan arang juga harus lebih kecil agar dalam perkembangan anakan dari tanaman
anggrek.
Ø Intensitas
Cahaya
Cahaya memberikan peran utama terhadap pembentukan
karbohidrat pada proses fotosintesis, dan pembongkaran karbohidrat pada proses
respirasi yang akan menghasilkan energi yang digunakan untuk pertumbuhan
tanaman anggrek. Kekurangan intensitas cahaya akan mempengaruhi
pertumbuhan anggrek sehingga seperti pada tabel 2 terjadi pertumbuhan jumlah
daun.
Ø Kelembapan udara
Kelembaban udara adalah jumlah uap air yang terkandung di
udara (RH) Relatif Umidity. Umumnya semakin tinggi temperatur
mengakibatkan penguapan yang tinggi, sehingga kelembaban udara juga ikut
tinggi. Pada budidaya anggrek sebagian besar jenis anggrek menginginkan
kelembaban minimal 60%. Anggrek yang berada dikelembaban yang terlalu rendah
akan mengalami penguapan yang berlebih, sehingga terjadi dehidrasi.
Biasanya ditunjukkan dengan permukaan daun anggrek atau Bulb yang
mengerut kekuningan.
Ø Temperatur
Temperetur berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembungaan
anggrek. Setiap anggrek memiliki penyesuaian tertentu terhadap temperatur
sekitarnya. Dan akan mempengaruhi pertumbuhannya, baik pertumbuhan vegetatif
maupun pertumbuhan generatif. Misalnya dendrobium sangat sesuai ditanam
ditemperatur siang antara 28 - 32 oC dan bila di budidayakan di
kisaran temperatur 22 - 24 oC maka akan mengalami kemunduran
berbunga. Phalaenopsis menghendaki suhu yang optimal antara 18 - 24 oC.
Bila di budidayakan di daerah panas akan dominan pada pertumbuhan vegetatif,
dan kualitas bunga akan jelek.
Ø Sirkulasi
Udara
Sirkulasi udara memegang peranan penting dalam pertukaran O2
dan CO2 dilingkungan. Selain itu sirkulasi udara juga berfungsi
mengendalikan kondisi kelembaban udara. Anggrek, bila di budidayakan pada
tempat dengan sirkulasi udara yang kurang baik, akan mengalami kelambaban
pertumbuhan dan pembungaan, dan lebih rentan terhadap serangan penyakit.
4.2.3 Stek daun (Dolar)
Pengamatan
pertumbuhan stek daun tanaman daun dolar sejumlah 46 helai daun dari 46 helai
stek daun dolar yang tersisa untuk bisa hidup sebanyak 24 helai daun pada
pengamatan terakhir. Dari hasil di ketahui gagal atau matinya stek daun dolar
di akibatkan karena terjadi penggosongan pada daun yang di akibatkan terkena
matahari langsung karena daun dolar tidak tahan sinar
matahari, tanaman dolar lebih menyukai tempat teduh.
Sinar matahari langsung akan
menyebabkan daun-daun dolar menjadi gosong dan tidak mengkilat. Oleh karena itu
tanaman ini lebih cocok sebagai tanaman indoor. Walaupun tanaman ini tidak
tahan terhadap sinar matahari secara langsung, namun jika di letakkan di dalam
ruangan, alangkah baiknya minimal seminggu sekali tanaman ini di keluarkan di
tempat yang masih ada dinaungi.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari Praktikum ini
dapat disimpulkan bahwa :
a. Tanaman anggrek, pertumbuhan morfologi tanaman anggrek dari 8 pot, dari hasil
pengamatan perbedaan tinggi tanaman anggrek, jumlah daun dan jumlah anakan.
Beberapa faktor yang menyebabkan
pertumbuhan tanaman anggrek yang diamati yaitu: Media tanam, Intensitas
cahaya, Kelembapan udara, Temperatur, Sirkulasi udara,
b. Daun dollar, gagal
atau matinya stek daun dolar di akibatkan karena terjadi penggosongan pada daun
yang di akibatkan terkena matahari langsung karena daun dolar tidak
tahan sinar matahari, tanaman dolar lebih menyukai tempat teduh. Sinar matahari
langsung akan menyebabkan daun-daun dolar menjadi gosong dan tidak mengkilat.
Oleh karena itu tanaman ini lebih cocok sebagai tanaman indoor. Walaupun
tanaman ini tidak tahan terhadap sinar matahari secara langsung.
c.
Pertumbuhan
morfologi tanaman sawi dari 4 polybag, 2 polybag diambil sampel sebagai tanaman
sawi yang subur dan 2 lagi tanaman sawi yang tidak subur. Dari hasil telihat
perbedaan tinggi tanaman sawi, lebar daun dan jumlah daun. Beberapa faktor yang
menyebabkan perbedaan pertumbuhan tanaman sawi tersebut yaitu : Faktor cahaya, Faktor suhu, Faktor air dan
Nutrisi.
5.2 Saran
Sebaiknya
praktikum kali ini dilaksanakan di Green House ini dikarenakan tanaman yang
ditanam tidak membutuhkan intensitas cahaya matahari yang terlalu tinggi
No comments:
Post a Comment