Anggrek
Anggrek merupakan salah satu
kekayaan hayati indonesia yang panoramanya tidak kalah dengan tanaman hias
lain. Anggrek tergolong famili orchidaceae, famili ini merupakan salah satu
famili tanaman hias yang paling besar, paling beraneka ragam dan paling
menarik. Selain itu tanaman anggrek termasuk tanaman yang mempunyai kecepatan
tumbuh relatif lambat, kecepatan tumbuh berbeda-beda pada setiap jenis anggrek.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemeliharaan tanaman Anggrek yang
berorientasi pada produksi bunga.
1.
Morfologi
tanaman Anggrek
Tanaman
Anggrek terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan Buah. Berikut ini ciri-ciri
bagian tanaman Anggrek.
·
Akar
: Akar tanaman Anggrek berfungsi sebagai tempat menempelkan tubuh
tanaman pada media tumbuh. Akar Anggrek epifit (Anggrek yang menempel di pohon)
mempunyai lapisan vilamen yang berfungsi untuk memudahkan akar menyerap air di
kulit pohon sebagai media tumbuh Anggrek. Akar Anggrek epifit berambut pendek
sedangkan Anggrek teresterial (jenis Anggrek tanah) akarnya mempunyai rambut
yang panjang & rapat yang berfungsi untuk menyerap air & zat organik
dalam tanah.
·
Batang
: Berdasarkan pola pertumbuhannya, batang Anggrek dibedakan menjadi 2
tipe, yaitu :
- Tipe
simpodial : merupakan Anggrek yang tidak memiliki batang utama dan terdiri dari
beberapa umbi semu. Contoh : Dendrobium, cattleya, oncidium dsb.
- Tipe
monopodial yaitu : Anggrek pertumbuhan batangnya lurus keatas pada satu batang
tanpa batas. Contoh : Vanda, arachnis, phalaenopsis dsb.
·
Daun
: bentuk daun tanaman Anggrek sangat tergantung dari jenis anggrek.
Beberapa bentuk daun anggrek, yakni : bentuk silindris, bentuk tulang dan
bentuk bertunggangan.
·
Bunga : Bunga anggrek pada umumnya
mempunyai 3 buah daun kelopak bunga sedangkan daun mahkota berjumlah dua.
Dipusat bunga terdapat alat kelamin jantan & betina yang menjadi salah satu
bagian.
·
Buah
: setelah bunga diserbuki dan
dibuahi, 3-9 bulan kemudianmuncullah buah yang sudah tua. Kematangan buah
sangat tergantung jenis anggrek. Misalnya jenis dendrobium buah matang dalam
3-4 bulan, vanda 6-7 bulan, cattleya 8-9 bulan.
2.
Jenis-jenis
tanaman Anggrek
a. Anggrek
epifit (ephytis) adalah jenis anggrek
yang menumpang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan
tanaman yang ditumpangi (tanaman inang). Contoh anggrek epifit antara lain:
Dendrobium, Cattleya, Ondocidium, dan Phalaenopsis.
b. Anggrek
semi epifit adalah jenis anggrek yang juga menempel pada pohon/tanaman lain
yang tidak merusak yang ditumpangi. Contoh anggrek semi epifit antara lain
:Epidendrum, Leila, dan Brassavola.
c. Anggrek
tanah (anggrek terrestris) adalah jenis anggrek yang hidup di atas permukaan
tanah. Contoh anggrek teresterial antara lain Vanda, Renanthera, Arachnis, dan
Aranthera.
d. Anggrek
saprofit, adalah anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau
daun-daun kering. Contoh jenis ini antara lain: Goodyera sp.
e. Anggrek
litofit adalah jenis anggrek yang tumbuh pada batu-batuan. Contoh jenis ini
antara lain: Dendrobium dan Phalaenopsis.
3.
Perawatan
tanaman
Perawatan tanaman
Anggrek meliputi :
a. Penyiraman
: Air berfungsi sebagai pelarut hara dan pengatur suhu. Anggrek akan tumbuh
baik jika kebutuhan airnya tercukupi. Frekuensi dan volume air siraman
tergantung pada : jenis tanaman, ukuran tanaman, jenis media dan keadaan
lingkungan.
b. Pemupukan
: Merupakan kunci utama dalam merawat anggrek agar tepat tumbuh baik dan
berbunga. Pemberian pupuk pada tanaman anggrek dilakukan secara teratur 1-2
kali seminggu. Pupuk dapat dilakukan melalui daun dan Batang.
c. Hama
dan penyakit : Hama & penyakit yang
sering menyerang tanaman Anggrek adalah Kutu Daun (Hama) dan Rabah Bibit
(Penyakit) yang disebabkan oleh cendawan, menyerang bibit yang baru
dipindahkan.
4.
Perbanyakan
tanaman Anggrek
Perbanyakan
tanaman Anggrek terdiri atas dua Cara, yakni 1. Perbanyakan Generatif,
perbanyakan melalui biji. 2. Perbanyakan Vegetatif, umumnya menghasilkan
keturunan yang sifatnya sama dengan induknya. Perbanyakan vegetatif dapat
melalui : a). Pemisahan rumpun. b). Menggunakan keki. c). Menggunakan Stek. d).
Kultur jaringan.
5.
Persilangan
Persilangan
adalah suatu teknik mengawinkan bunga dengan meletakkan pollen / serbuk sari
pada stigma (lubang atau rongga yang dangkal berisi cairan kental agak lengket
sebagai tempat meletakkan pollen dan masuknya tabung pollen ke dalam ovari
(bakal buah) pada waktu polinasi/penyerbukan ). Dikenal dua macam persilangan,
yaitu perkawinan sendiri (selfing) dan perkawinan silang (crossing). Perkawinan
sendiri (selfing) adalah perkawinan dengan meletakkan pollen pada stigma
yang berasal pada satu bunga, satu tanaman, tetapi masih dalam satu spesies. Ex
: Dendrobium alba (selfing) Perkawinan
silang (crossing) adalah perkawinan dengan meletakkan pollen pada stigma
yang berasal dari dua jenis bunga yang berbeda pada spesies yang sama. Ex : Dendrobium
alba x Dendrobium albertisii
6.
Anggrek
potong
Dikalangan
penganggrek, dikenal adanya Anggrek tanaman koleksi dan Anggrek sebagai tanaman
bunga potong. Kedua tanaman Anggrek tersebut mempunyai sifat dan karakteristik
yang berbeda. Anggrek yang bukan untuk bunga potong akan cepat layu ketika
dirangkai sebagai bunga hias sedangkan anggrek potong memiliki ketahanan yang
lebih lama dan mudah dibudidayakan.
Hortikultura
II
(Anggrek)
OLEH
:
NURHAEDAH
AZIS
0822100029
FAKULTAS
PERTANIAN
PRODI
AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2012
No comments:
Post a Comment